Minggu, 12 Juli 2020

TEKS EKSPLANASI: GAMBARAN UMUM, KARAKTERISTIK

A. Gambaran Umum

Secara umum, teks eksplanasi memiliki fungsi sosial 'menjelaskan'. Dalam kelompok fungsi sosial ini ada juga teks Laporan Hasil Observasi (LHO), karya ilmiah, dan artikel.

Ekaplanasi adalah jenis teks yang menjelaskan proses terjadinya sesuatu. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadinya sesuatu secara jelas dan logis.

Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab-akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya (Kosasih & Kurniawan, 2019:224).

Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan suatu proses atau peristiwa tentang asal-usul, proses, atau perkembangan suatu fenomena. Fenomena yang dijelaskan tersebut bisa berupa peristiwa alam, sosial, ataupun budaya. Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang proses, urutan kejadian atau kegiatan yang bersifat kausalitas. Fenomena sosial demonstrasi misalnya. Teks eksplanasi tentang fenomena sosial tersebut, umumnya terdiri atas paragraf-paragraf yang merupakan paparan tentang akibat dan sebab dari maraknya aksi demonstrasi di masyarakat. Dari teks semacam itu, diharapkan pembaca atau pendengar dapat memahami proses peristiwa yang bersifat kausalitas dengan sejelas-jelasnya (Kemendikbud, 2017:67).

Fenomena alam seperti gerhana matahari, daur hidrologi, terjadinya pelangi, serta berbagai bencana alam seperti banjir, tsunami, longsor, kebakaran hutan dan bencana alam lainnya merupakan contoh peristiwa yang bisa dieksplanasikan. Aksi demonstrasi menolak kehadiran tambang semen yang terjadi di Reo saat kunjungan kerja gubernur belum lama ini merupakan fenomena sosial yang dapat dijadikan inspirasi menulis teks eksplanasi. Sementara itu, pelan-pelan punahnya berbagai bahasa daerah, lau daerah, permainan tradisional oleh perkembangan zaman merupakan fenomena budaya yang dapat dieksplanasikan.

Dalam hal ini, Kosasih dan Kurniawan (2019:224) menyebutkan, bahwa teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks narasi prosedural, yakni teks yang menceritakan prosedur atau proses terjadinya sesuatu. Menurut kedua pakar tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman tentang latar belakang terjadinya sesuatu (fenomena) secara jelas dan logis.

Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta. Teks ini mengandung banyak pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab-akibat (kausalitas). Hanya saja, sebab-sebab ataupun akiba-akibat itu berupa sekumpulan fakta yang menurut penulisnya memiliki hubungan kausalitas, dan bukan pendapat penulis itu sendiri.


B. Karakteristik Eksplanasi

Teks eksplanasi termasuk ke dalam genre faktual. Di dalamnya, dijumpai sejumlah fakta yang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan pembaca ataupun pendengarnya. tentang terjadinya suatu fenomena: alam, sosial, budaya. Karena objek pembahasannya mencakup bidang tertentu, di dalam teks eksplanasi akan dijumpai kata-kata teknis ataupun peristilahan yang terkait dengan bidang yang dibahasnya.

Fenomena sosial pengangguran misalnya, dapat pula dikembangkan dalam bentuk eksplanasi. Dalam hal ini, terkait dengan sebab-akibat pengangguran. Dengan membaca teks tersebut, pembaca atau pendengar menjadi tahu sebab-sebab dari pengangguran dan mendapat wawasan pula tentang akibat-akibatnya.

Tema tentang pengangguran, dapat pula dikembangkan ke arah pembahasan tentang macam-macam pengangguran, tingkat pendidikan orang-orang yang menganggur, kelompok keahlian yang lebih banyak menganggur, atau tentang lapangan pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja. Karena fungsinya yang berbeda, teks seperti itu tidak dikategorikan sebagai eksplanasi, melainkan sebagai teks Laporan Hasil Observasi (LHO).

Karakteristik isi teks
Perbedaan isi teks berdasarkan jenisnya
Tema tentang pengangguran, dapat pula dikembangkan dapat pula disajikan dalam bentuk langkah-langkah, tips, atau kiat menghindari pengangguran. Namun, teks prosedur demikian tidak dapat dikategorikan sebagai teks eksplanasi, melainkan teks prosedur.

Tema yang sama, tentang pengangguran, dapat pula dikembangkan ke dalam sebuah teks yang di dalamnya memiliki tokoh, latar, alur dan tema. Karena memiliki struktur yang berbeda, teks seperti itu dikategorikan sebagai narasi, mungkin sebagai cerpen, novel, atau yang lainnya. Walaupun bertema tentang pengangguran, tetapi fungsi teks-teks tersebut tidak untuk memberikan wawasan tentang proses atau sebab-akibat terjadinya sesuatu.


REFERENSI

Kosasih, Engkos, M.Pd & Kurnia, Endang M.Pd. 2019. "22 Jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya di SMA-MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.

Kemendikbud. 2017. "Bahasa Indonesia Buku Guru SMA/MA/MK/MAK Kelas XI (Edisi Revisi)". Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan .


0 Comments:

Posting Komentar